Rabu, 25 Februari 2015

Lewat jendela kaca



Aku masih di tempat ini. Tempat yang selalu kunaungi untuk memandangmu. Menit seperti terhipnotis oleh detik, jam yang ada pun menjadi cepat berlalu.
Ternyata kamu masih sama, meski usiamu telah bertambah kau tetap terlihat indah. Bersama doa yang selalu kusampaikan pada-Nya namamu tetap ada dalam rapalanku.
Namun disini, lewat jendela kaca ini aku hanya bisa memandangmu, meski hati ingin merengkuhmu
Lewat jendela kaca ini aku hanya bisa memanggilmu dalam hatiku, meski suaraku ingin memanggil lembut namamu
Lewat jendela kaca ini aku hanya bisa mendengar senandungmu, meski aku sangat ingin bersenandung bersamamu
Lewat jendela kaca ini aku hanya bisa melihat tawamu, meski inginku dapat selalu bersamamu
Lewat jendela kaca ini aku hanya bisa menatap langkahmu, meski langkahku begitu ingin mengejarmu
Lewat  jendela kaca ini aku hanya bisa menikmatimu bersuara, meski aku ingin bercakap cerita
Lewat jendela kaca ini aku mengagumimu dalam diamku,kekaguman yang tak berani kuutarakan padamu. Dalam jarak ini aku menjagamu dalam doaku. Berharap suatu hari nanti kau akan kembali tersenyum padaku. Meredupkan sedikit cahaya terangmu, yang selama ini mengunciku dalam jarak menujumu.
Entah berapa lama, namun hari ini tiga hari setelah ulang tahunmu aku masih menunggumu ditemani-Nya dalam doaku. Selamat ulang tahun, semoga semua doaku untukmu tersampaikan.
untuknya  yang kemarin lusa berjarak satu motor dari tempatku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar