ciee kali ini saya mau ngepost cerpen :D karyanya @intanwe #noprotes
hayo- ini pengalaman atau apa lo.. haha
cerpen menyedihkan (?) atau gaje (?) nilai sendiri lah :D
Hari
ini ujian. Aku sangat senang saat memasuki ruangan, selain bisa melihatmu aku
senang karena ruangan ujian kali ini benar-benar terasa dingin. Entah mengapa
aku menyukai suasana itu aku hanya merasa aku penuh kesejukan dan kedamaian.
Sedangkan semua anak yang memasukinya terlihat kurang menyukainya.
Bel sudah berbunyi dan soal sudah dibagi, aku
mengerjakannya dengan gembira, karena pagi ini aku merasa pada mood yang begitu
baik. Ini ujian nasional, namun aku tak merasakan ini seperti serius. Ditambah pengawas
yang membiarkan murid untuk bertanya membuat suasana sedikit ramai.
Aku telah menyelesaikan soalku, dan waktu masih tersisa.
Sedikit aku melirik kearahnya, terlihat dia sedang bertanya pada teman di
sampingnya. Aku senang karena tau dia bisa berteman baik lagi. Sejak beberapa
bulan sebelumnya dia tidak terlihat baik. Murung, aneh dan tidak bergaul dengan
teman sekelasnya. Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan teman sekelasnya, dan
benar dia sedang dalam masalah.
Menjadi orang yang duduk di sampingnya dalam keadaan
seperti itu membuatku merasa gila. Antara aku tidak bisa mengendalikan
perasaanku dan juga aku merasa menjadi teman yang tidak baik. Berulang kali aku
dapat mendengar helaan nafasnya, itu semakin membuatku tidak karuan. Aku terasa
seperti orang bodoh pada hari pertama, aku tidak memahami maksudnya ketika
menyodorkan kembali daftar hadir padaku. Aku membuat kesalahan dan itu berhasil
membatku menjadi lelucon. Malam hari aku beranikan diri bertanya padanya, dia
menjawab dan bercerita. Aku mencoba memberi semangat, namun aku tak tau apa itu
berguna.
Keesokan harinya aku memberanikan diri untuk membuka
mulut di hadapannya. Dia merespon, alangkah senangnya aku saat itu. Dia mau
bertanya padaku, wlaupun aku yakin pasti ada ragu. Apalagi dia bertanya padaku.
Mungkinkah teringat masa lalu atau dia merasa canggung padaku. Jujur saja aku
keduanya. Aku sempat binggung kenapa dia mengabaikan teman sekelasnya yang
bertanya padanya, dan dia mau berbicara padaku sebelum akhirnya dia mau
berbiara pada semua orang.
“teng..teng..teng..” bunyi bel membuyarkan lamunanku,
pertanda ujian selesai. Namun setelah ini masih ada tambahan pelajaran. Ruangan
masih terasa dingin hingga aku terasa malas untuk keluar. Aku masih ingin
menikmatinya.
Aku berjalan keluar bersama temanku, dia bertanya mengapa
tadi aku bisa tersenyum-senyum sendirian. Aku kaget, namun aku paham dan aku
hanya meresponnya dengan kata “ohh..itu”. sampai di luar ruangan aku melihatnya
bercakap dengan teman-teman perempuannya. Tapi cenderung terlihat bergurau dan
bercerita dengan satu orang. Aku tahu cewek itu cukup dekat dengannya. Mereka
pernah satu kelas dan sekarangpun begitu ditambah mereka juga seorang tetangga.
Aku memakluminya. Aku mengalihkan sejenak pandanganku dari mereka berdua untuk
mengambil tas dan segera menuju kelas tambahan. Namun hal yag pali
mengagetkanku ketika aku membalikan badan hendak berjalan aku melihat mereka
berdua bergenggaman tangan. Aku membelakkan mata ketika melihat itu, tiba-tiba
dia menatapku. Aku langsung mengalihkan pandanganku darinya dan pergi begitu
saja.
Aku merasa berat ketika berjalan. Sakit, iri, mungkin ini
yang dinamakan cemburu. Aku berjalan sambil mengingat kenangan, saat kami
hampir jatuh bersama tangan kami tergenggam erat, saat aku melihatnya dari
balkon matanya menuju kearahku, saat aku mulai menyadari dia mempunyai perasaan
yang sama denganku, juga saat aku menghancurkannya dalam sesaat.
Seorang teman menepukku dari belakang. Itu menyadarkanku
kalau kini dia berjalan di belakangku bersama teman-temannya. Akupun
mempercepat langkah menjauh. Aku memasuki ruangan dan duduk. Ketika aku
berjalan keluar aku hanya dapat melihatnya bergurau bersama temannya.
Dari dulu aku selalu berbayang kau seperti
bintang..
Hadir dan menyinari gelapku..
Seolah aku dapat menggapai dan menyentuhmu..
Namun kenyataannya sekarang aku hanya bisa
memandang,
Tanpa bisa menyentuhmu..
Mungkin
dia hanya akan menjadi bintang yang tak
sempat kugapai.